There are days where you dont want to talk, but write..

Mainly written in two lingos (Bahasa & English).

Ps. my apologies if there is any spelling or grammatical error.

Sunday, May 23, 2010

Apakah Selingkuh Itu Indah?

Mendengar kata selingkuh. Apa sih yang ada di pikiran anda?

Saya mulai dengan diri saya sendiri. Saat mendengar kata 'selingkuh' saya langsung berfikir adanya perbuatan yang berhubungan dengan "kriminalitas". Walaupun, bukan masuk ke dalam kategori pidana atau perdata. Namun perbuatan ini menyimpang dari "hukum" yang tidak tertulis. Yang hubungannya dengan hati dan perasaan orang lain.

Ada yang berpendapat bahwa orang yang selingkuh itu "nggak gentle -karena dia ngga bisa decide, mau yang mana, siapa, dll."

Kata lainnya selingkuh itu serakah. Mau semua.

Pendapat lainnya "selingkuh itu salah. satu aja nggak habis, masa sih mau dua?"

Sayangnya selingkuh itu memakan korban, yang kadang korban selingkuh itu tidak hanya 1 orang, bisa sampai 2, bahkan 3. Misalnya, teman-teman si korban pun biasanya akan merasakan penderitaan sahabatnya.

Dampak dari selingkuh juga macam-macam.

Dari pihak pelaku misalnya. Selingkuh bisa berdampak ketagihan. Sehingga dalam berpacaran bahkan menikah nanti tidak cukup hanya dengan 1 orang pasangan saja. Mudah-mudahan para pelaku cepat sadar, sebelum terkena akibat yang tidak diinginkan -karma, salah satu contohnya.

Dari pihak korban, bisa berdampak, trauma bahkan anti sosial selama beberapa minggu, bulan, mungkin juga tahun. Korban biasanya lebih suka menyendiri, dan nggak mudah percaya sama orang yang mencoba untuk memberikan perhatian lebih. Kata-kata yang selalu ada dalam pikirannya "ini orang kl gue jadiin cewe/cowo gue bakalan nyelingkuhin gue juga ngga ya?! Ahh. Males ah nanti gue diselingkuhin lagi!"

Dampak lainnya, korban menjadi seorang yang pendendam "dulu gue kan diselingkuhin, sekarang giliran gue donk yang selingkuhin pasangan baru gue. Emangnya mantan gue aja yang bisa selingkuh!"
(Ekstrim)

Dampak baikpun ada.

Korban selingkuh yang baik, mungkin akan berfikir dan introspeksi diri "dulu kayaknya gue sering nyuekin dia deh, sering ngga perhatian ke dia, dll. Yah makanya dia jadi selingkuh gitu, salah gue juga."
Lalu berniat "kalau gue punya pasangan baru nanti, gue mau bener-bener belajar dari hal pahit yang udah menimpa gue. Nggak akan gue selingkuh, gue bakalan sayangin dia bener-bener, cukup gue aja yang ngerasain pahit dan sialnya diselingkuhin orang."

Kalau ada yang bilang "selingkuh kan nggak apa-apa sebelum nikah" well, setiap orang bebas berpendapat. Dalam hal ini saya pun nggak akan berperan sebagai hakim yang memutuskan bahwa selingkuh itu "boleh/nggak boleh/agak boleh/nyoba doank sih nggak apa-apa kali ya mumpung masih muda, dll."

Cuma yang jelas "What goes around comes around, what goes up must come down".

Jadi buat yang masih suka selingkuh, selingkuhlah, dengan catatan, kalau suatu hari diselingkuhin sama pasangan yang benar-benar disayang. No hurt feeling, ok ;).
Coz you might be just experiencing what you really should get.
What people call "karma".



Nah, apakah selingkuh itu indah?
Jawabannya terserah anda. Bebas berpendapat, bebas bertindak.
Asalkan jangan lupa setiap sebab, ada akibatnya :)

Have a perfect day! :)

xxo, lpw


(This note was inspired by a question from ADW)


::Image is taken from Google::

No comments: