There are days where you dont want to talk, but write..

Mainly written in two lingos (Bahasa & English).

Ps. my apologies if there is any spelling or grammatical error.

Tuesday, May 3, 2011

A long yet meaningful day

3 minutes after the 2nd of May 2011.

Then I decided to write.

I met this man accidentally (I think he's in his 40's) we had a quick yet hard-to-forget conversation.

Before I said "till I meet you again, Sir" he said this to me..

"make sure you continue your meditation, be focused and do pray to Him at nights"

Golly! It's pretty creepy to me.

Where did he get those ideas?

Only him and God know, I suppose.

But thank you, Sir.
That was a short, clear yet very momentous statement you gave me.


Be grateful, and..
Put love in everything you do!


LpW

Tuesday, April 26, 2011

Esensi dibalik kekurangan lidah buaya

This morning. In the kitchen.

“Mah, lidah buaya itu baunya kaya' ketek banget ya! Yuck..” keluh saya sambil membuka plastik putih berisikan lidah buaya yang baru keluar dari kulkas.

“Tapi ya Mah, nggak peduli sebau apapun si lidah buaya, manfaatnya bagus buat rambut dan kulit, yah..bau ketek nggak papa deh, rela..” kata saya.

“Yah tahanin aja lah cuma bau ketek, kan nggak lama-lama juga kamu jadiin masker rambut dan muka, nggak sampe seharian kan..” kata mama.

Dari situ saya berfikir..

Lidah buaya.
Bau ketek.
Bauuuu banget.
Teksturnya seperti (excuse me) ingus.
Yuck..

Tapi manfaatnya luar biasa!
Banyak nggak ya orang yang melihat lidah buaya itu seperti yang saya lihat.
Memaklumi segala baunya, sampai rela memakainya di kulit kepala bahkan muka.
Kebayang kan se-intense apa hubungan saya sama bau keteknya..
Tapi Alhamdulillah, hasilnya positif banget.

Dasar saya!Mau tetep cantik, tapi juga nggak mau kantong saya “bolong”.

Kalau lidah buaya itu perumpamaan untuk seseorang. Say..seorang pria.

Apa cara pandang saya akan tetap sama?

Yah nggak usahlah bau ketek.
Please please please not that one... No offense, tapi saya paling nggak tahan duduk sama orang yang bau ketek.

Let’s say..Pria ini tidak menarik (untuk saya).
Say..dia bukan tipe pria yang suka hang out, sukanya cuma di rumah, melakukan segala kreativitasnya tetapi di rumah.

Opposite banget sama diri saya yang sukanya menjelajah tempat baru. With or without friends.

Sekarang saatnya saya (yes, sebaiknya start dari diri saya, bukan begitu bukan..?) memandang seorang “mahluk dari planet mars” itu seperti saya melihat ke lidah buaya saat ini.

Awalnya jijik, karena teksturnya yang (excuse me) mirip banget ingus. Tapi setelah saya tahu manfaatnya yang ciamik itu, akhirnya saya mau jugakan memakainya di rambut – bahkan di muka! *eew-yay!*

So, when there’s a OMG!-no-way guy mulai mengajak berteman dekat, bukan waktunya lagi melihat dia sebagai sosok OMG!-no-way guy I suppose.. : )

Let’s spread the love, people!


xx
LpW

Tuesday, February 15, 2011

Dudes, open your eyes!

Sometimes, what women want is your presence. Neither diamonds nor money..

Kalau ada beberapa pria yang menganggap wanita butuh dirinya semata-mata untuk materi. Saya harus bilang itu salah besar.

Kadang, ada disaat dibutuhkan, just-your-presence, nilainya jauh lebih berharga daripada uang maupun berlian.

Dan pergi sama wanita itu nggak harus ke tempat yang fancy, classy dan expensy-(ve)..

If you like to cook, cook for her. That worth more than those classy restos or bistros.

Beberapa pria masih saja beranggapan bahwa semua wanita itu sama. Dudes, open your eyes!


Don't forget to appreciate others.
Say "thank you" or "sorry" *this you have to mean it* when needed..



Bisous,
LpW

Monday, February 14, 2011

The fact has torn my heart

Entah bagaimana caranya saya "berjodoh" dengan "pengetahuan" seperti itu.

Tetapi yang jelas saya bersyukur bisa tahu dan berbagi cerita disini.

Telinga ini terbelalak mengetahui tentang kenyataan pahit yang harus dialami banyaknya gadis yang masih dibawah umur. Dan sadly, orang tua mereka sangat mendukung.

Mengantarkan mereka ke tangan para mucikari. Umur gadis-gadis itu berkisar antara 13-15 tahun.

Yang pada usia itu pengetahuan saya tentang dunia seperti itu masih 0 (nol) besar. Jaman-jamannya nge-mall dan having fun sama teman-teman sekolah.

I consider myself lucky. Hal kecil yang sebelumnya nggak pernah terpikir untuk dapat disyukuri.

Rata-rata mereka berasal dari daerah yang sama dari daerah di Jawa Barat. Yang apparently, kebanyakan anak gadis dari daerah itu memang sudah "bekerja" ke Jakarta dari usia yang not even legal yet. The fact has torn my heart.

Kebanyakan orang tua mereka mendapatkan "uang antar" dari setiap anak gadis yang diantar bekerja disana. Sekitar 8 - 10 juta rupiah. Lalu? Anak gadis merekalah yang nantinya akan "bekerja" demi melunasi uang yang telah diterima orang tuanya.

Mungkinkah para orang tua itu sudah tidak mengenal kata 'tega'?
Bisa-bisanya "menggadaikan" anak gadis mereka demi hasrat mereka untuk membeli motor, dll, tanpa beban.

Salah seorang teman yang sering diajak "curhat" oleh mereka bercerita ke saya.
Setelah "melayani" customernya, mereka sering bercerita sambil menangis. Menangisi nasib mereka, ada disana, "bekerja" untuk melunasi "uang antar" tadi.

Keingian untuk kabur sering sekali mendadak hilang, ketika mereka ingat, orang tuanya lah yang membawa mereka kesana, dan kemungkinan mereka dapat pulang ke rumah juga sangat kecil.

"Mungkin nggak ya ada cowok yang bener-bener terima saya apa adanya?" tanya salah satu gadis itu sambil bercucuran air mata.

To be honest, I don't know what to do for them right now. Pengen banget menolong, tapi belum mampu. Sekarang yang bisa dilakuin cuma menulis tentang hal ini. Dan berdoa supaya kehidupan mereka lebih baik.
Dan juga berdoa supaya para pria di luar sana, terutama yang senang "jajan" bisa sadar.

One day, I believe I can and will help..


Have a perfect day!
Please do help other people wherever and whenever you can..


Bisous,
LpW

Are you the right person?

It's a bloody Valentine's Day!

The very first time I'm writing this blog again since I landed in this very city.

Good to be home of course. Although I can't deny that I'll miss living abroad again for so many times.

I read an article on a magazine about 'meeting a right person but not in a right time'. It does suck.

But then again, I'll never be a thankful human being if 'complaining' is the only thing I am good at.

What I could and would do for now is just live life as it is. And embracing love as people said "good things come to those who wait".
I'll wait..for things, for someone to come to me in the right time. A right person in the right time. That's rhyme! beautifully.


Have a perfect (valentine's)day!
May you'll be with the love of your life soon and always.♡

Bisous,
LpW