There are days where you dont want to talk, but write..

Mainly written in two lingos (Bahasa & English).

Ps. my apologies if there is any spelling or grammatical error.

Saturday, January 31, 2009

Jikalau - If only

Tahun 2009.

Kalau berjalan mundur mengingat semua yang udah lewat. Nggak akan pernah berhenti buat ngomong, tepatnya ngomong sendiri, dalam hati, tentang hal-hal yang seharusnya pernah dilakuin sebelumnya, sebelum hari ini datang. Jikalau ini, itu, anu, ono, dll.

Tapi nggak adil rasanya kalau karena kesalahan diri sendiri, sifat yang susah sekali untuk diubah secara sangat cepat sekali (baca: procrastination), kata 'Jikalau' terus diucapkan selama lebih dari 1440 menit, entah dalam hitungan berapa kali terbit dan terbenamnya matahari.

Kata 'If only' nantinya hanya akan menyebabkan waktu mengalir lebih cepat dari air terjun.

Selama sekitar 30 detik berpikir saja, kata 'If only...' bisa terangkai menjadi beberapa dot points diantaranya :

. If only gue lebih fokus
. If only gue lebih sabar dan mau mengerti
. If only gue lebih mau menerima kenyataan
. If only beberapa hal lebih selaras dan sejalan
. If only gue bisa lebih cepat moved on
. If only gue tetap ada bersama bunda dan adik tercinta
. If only gue nggak berharap terlalu banyak
. If only gue nggak terlalu percaya dengan janji
. If only gue bisa lebih jadi pemaaf
. If only gue bisa lebih jujur sama diri sendiri dan orang lain
. If only gue bisa tersenyum kesemua orang tanpa terkecuali
. If only gue bisa lebih tegas dalam memberi keputusan
. If only gue lebih bersyukur akan semua hal, walaupun untuk hal yang menurut gue aneh, dan selama ini belum pernah gue syukuri seperti : punya perut elastis (baca: perut yang mampu untuk makan dalam porsi yang superbanyak) *grin*

......


Nggak akan pernah selesai rasanya menuangkan sambungan dari kata If only. Mau sedikit membela diri, tapi memang itulah manusia. Lebih spesifiknya, gue.

Dari semuanya, rasa syukur nggak akan pernah berhenti terucap, di dalam maupun di luar hati. Syukur akan semua nikmat, terutama dalam hal ini adalah nikmat kesadaran dan kemauan. Semua kata If only yang terpikir dalam hitungan detik diatas, memang buah dari nikmat kesadaran. Dan yes!, kemauan, kemauan untuk belajar dan belajar sehingga bisa memperbaiki diri yang telah membuat garis yang seharusnya lurus menjadi zig-zag.

Yang teratas, syukur akan diberikannya nikmat percaya pada Tuhan, Sang Pemilik alam dan isinya dan juga Sang Pembuat skenario kehidupan, nikmat memiliki keluarga yang selalu dekat dihati, meski jauh dimata, nikmat memiliki sahabat-sahabat dan teman-teman yang sudah menjadi seperti keluarga, juga nikmat akan bertemu orang-orang yang sudah berkontribusi dalam menaikkan emosi gue, thanks to you all *wink* mereka semua yang membuat gue lebih grow up dan belajar hal-hal yang sekiranya bisa dipelajari.

Mudah-mudahan dengan semua nikmat yang dimiliki, kata If only bisa berkurang, ketika dipikirkan dalam hitungan detik. Dan berubah menjadi :

. Alhamdulillah gue lebih fokus
. Alhamdulillah gue lebih sabar dan mau mengerti
. Alhamdulillah gue lebih mau menerima kenyataan
. Alhamdulillah beberapa hal lebih selaras dan sejalan
. Alhamdulillah gue bisa lebih cepat moved on
. Alhamdulillah gue tetap ada bersama bunda dan adik tercinta
. Alhamdulillah gue nggak berharap terlalu banyak
. Alhamdulillah gue nggak terlalu percaya dengan janji
. Alhamdulillah gue bisa lebih jadi pemaaf
. Alhamdulillah gue bisa lebih jujur sama diri sendiri dan orang lain
. Alhamdulillah gue bisa tersenyum kesemua orang tanpa terkecuali
. Alhamdulillah gue bisa lebih tegas dalam memberi keputusan
. Alhamdulillah gue lebih bersyukur akan semua hal, walaupun untuk hal yang menurut gue aneh, dan selama ini belum pernah gue syukuri seperti : punya perut elastis (baca: perut yang mampu untuk makan dalam porsi yang superbanyak) *grin*


Have a perfect day everyone!

LpW :)