There are days where you dont want to talk, but write..

Mainly written in two lingos (Bahasa & English).

Ps. my apologies if there is any spelling or grammatical error.

Friday, August 15, 2014

Sampai dimana level iman saya?

Tulisan, atau renungan pagi ini ditulis untuk mengingatkan diri sendiri pada khususnya. 

Sebuah pertanyaan, dari seseorang yang berbicara melalui telefon pagi ini. 
"Bagaimana persiapan menikahnya?"
"Alhamdulillaah.." Jawab saya. 
"Terus belajar menyiapkan mental dan juga spiritual" tambah saya menjawab seorang ditelefon tersebut. 

"Memang itu yang gampang-gampang sulit, tapi yang terpenting dari segala persiapan asesoris sebelum menikah" ujarnya. 

Nasihat singkat di pagi ini menjadi renungan tersendiri untuk saya. 

Teringat beberapa orang yang menceritakan berbagai prahara rumah tangganya.

Entah apa yang membuat saya dengan mudahnya mengingat seluruh kisah itu kembali.
Namun insyaaAllah, ini akan menjadi pelajaran spesial untuk bekal masa depan :)

Saya teringat akan kisah rumah tangga yang diceritakan dengan berbagai sudut pandang. 

Ada yang masalahnya cukup pelik. Tapi sang pencerita menceritakan dari sudut pandang penuh syukur dan tanggung jawab. 

Ada pula yang sebenarnya menceritakan hal yang tidak dapat disebut sebagai masalah. Tapi gaya si pencerita yang bercerita membuatnya seolah menjadi suatu masalah yang gawat dan paling berat. 

Lalu dimana sudut pandang saya sebagai pendengar?

Sempat terbawa ke dalam 2 situasi tersebut. Hingga akhirnya saya teringat kata-kata seorang rekan. Untuk dapat melihat suatu permasalahan dari luar kotak. 
Sehingga sudut pandang yang kita miliki menjadi netral. 

Ini pembelajaran yang dapat saya ambil. Dengan segala keterbatasan  saya memandang segala sesuatu tentunya.

Selama kita masih diijinkan untuk berkarya, untuk hidup..dan ingin menjadi pribadi yang tumbuh. Jangan berharap untuk hidup di negeri impian. Alias kehidupan yang selalu" berbunga-bunga" setiap harinya. 

Akan banyak sekali kejadian yang membuat "Down". Dan akan terus seperti itu, selama kita menganggap kejadian itu adalah hal yang buruk, diiringi dengan keluhan disetiap langkah. 

"Bersyukurlah, maka nikmatmu akan bertambah"
Pernah dengar? 

Ada suatu quote juga yang pernah saya baca mengenai, permasalahan dalam kehidupan. Di area rumah tangga, karir, pendidikan, dll. Yang sebenarnya inti permasalahan-permasalahan tersebut adalah : iman. 

Rasa syukur dan iman memiliki hubungan yang sangat erat. 
Ketika mensyukuri suatu hal menjadi sesuatu yang sangat sulit, saatnya diri ini bertanya:

Sampai dimana level iman saya?

أَسْتَغفِرُاللهَ الْعَظيِمْ Astaghfirullahal'adzim..

Sebuah renungan yang menjadi pembelajaran untuk diri saya sendiri. 
Semoga bermanfaat. 

Allahu a'lam bishowwaab. 

Wednesday, April 16, 2014

Al-ummu madrasatul ula




“Al-ummu madrasatul ula, idza a’dadtaha a’dadta sya’ban thayyibal aaraq"
Ibu adalah sekolah utama, bila engkau mempersiapkannya, maka engkau telah mempersiapkan generasi terbaik.
What crosses your mind when you read the quote above?
To me, those statement above, has stated very clearly of women's role in islam.
Sederhana, dan mulia. 
Pernyataan sederhana tersebut jelas menggambarkan bagaimana islam memuliakan wanita.
Dalam islam, tidak disebutkan bahwa generasi terbaik akan hadir apabila wanita-wanita dalam islam menjadi wanita karir dan berpenghasilan tinggi. Melainkan wanita-wanita yang mempersiapkan diri untuk membesarkan generasi terbaik.
Dear sisters, I was once thought that with the knowledge that my parents have invested for me since I was little, I need to be a career woman.
"ya iyalah, nyokap bokap gue udah sekolahin gue tinggi-tinggi masa abis nikah cuman di rumah aja ngurusin anak sama suami, rugi dong.."
It was my point of view before I wore my hijab, around 1.5 years ago.
Sad fact, but I am happy and really, I didn't wish I was perfect. Perfectness will not make me learn, and thirst to seek for the beautiful knowledge of Allah. Alhamdulillaah ala kulli haal.
As the time goes by, I realise, the life is never be long, and no matter how successful a woman / man is, when she/he dies, here is the hadith that will remind us about the greatness to raise shalih/shalihah children.
Rasulullah Shalallahu ‘Alaihi Wasallam bersabda : “Jika mati seorang manusia, maka putuslah amalnya kecuali 3 perkara :
  1. Shadaqah Jariyah
  2. Ilmu yang bermanfaat
  3. Anak sholeh yang mendoakan kedua orang tuanya”.

May Allah make us easy to complete half of our deen for those who haven't, and become parents who raise shalih/shalihah children for the love of Allah.

BarakAllahu feekum!

Love you for the sake of Allah,
LpW

Tuesday, February 11, 2014

Gerakan Indonesia Menulis Al-Qur'an (ImanQu)

There is opportunity for any of you who wants to take a part in ImanQu (Indonesia menulis Quran). 

Sebuah gerakan sederhana yang bertujuan untuk mengajak masing-masing hati dan diri ini untuk mau kembali berinteraksi dengan Al-Qur'an. Yang merupakan panduan hidup bagi orang yang beriman. 
Bahasa keren anak jaman sekarang "SOP hidup lo, bro, sis!".

Acara ini Free entry! 28 February 2014 @ Istora Senayan ~ Islamic Book Fair. Peserta diharapkan berkumpul setelah solat Jumat (pukul 13.00).

Khatam menulis Quran dalam waktu 10 - 15 menit, yang akan dilakukan secara serempak oleh 1230 orang peserta. 

Let me know if you're interested or further question by simply mention me on @LPutri or comment on this post. 

Serangkaian kata dibawah ini merupakan renungan untuk diri saya pribadi. Ijinkan saya mengajak masing-masing dari teman-teman yang membaca tulisan ini untuk mau 'berhenti' sejenak dan mensyukuri anugerah mulai dari membuka mata pagi ini hingga saat membaca serangkaian tulisan saya selanjutnya..

Dari jaman masih sekolah, S1, S2 bahkan S3, menulis ujian apapun sudah lulus dan mengantarkanku ke kemuliaan dunia dan posisiku saat ini, bagaimana dengan menuliskan kalimat agungNya?

Kalimat yang tidak ada keraguan di dalamnya... 

"This is the book; in it is guidance sure, without doubt, to those who fear اَللهُ. " (QS 2:2)


BarakAllah!
LPW




Tuesday, January 21, 2014

He know the unknown

I'm so touched...

Suddenly a good friend of mine who is a non muslim, deliberately contacted me thru my Facebook. 

He says: "I'm really proud to know that u are getting really mature especially to the faith you have to your God (imaan)"

The moment I finished reading his message. I took a deep breath. Tried holding my tears. 

Never expected someone like him would pay so much attention in that kind of thing. 

I feel tremendously thankful الْحَمْدُ للهِ رَبّ الْعَالمِين 
For all the hidayah from اَللهُ. 
Which clearly the Quran says, اَللهُ really choose the servants who will be granted with hidayah. (QS 18:17)

I would say this hijrah journey never be so easy. But اَللهُ have made everything so easy. 

So whoever and wherever you are who have been thinking of getting closer to اَللهُ and keep postponing it. Keep on moving. Make dua always. Don't stop my brothers and sisters. Please. This time, do listen to the inner voice of u, that maybe, you have neglected for so long. 

He never sleep as u know. Be thankful that u have the intention to get closer to Him. The journey in front of you might seem difficult by logic. 
But I remind myself too at the moment; that loving Allaah the entirely Merciful, with imaan is easy and really is beyond the logic. He make the impossible become possible. 

Difficulties and easiness are all judged by us humans. But to Allaah, nothing is difficult really. :)

I am more than happy to be your partner in this journey. For the ultimate goal : to get the ridho of Allaah. 

May His love and guidance are always accompanying your step. :)

Wassalamu'aleykum warahmatullahi wabarakatuh

Love,
LPW


"My unknown future is in the hands of the all-knowing : Allaah"



Wednesday, January 15, 2014

Kesederhanaan Cinta

Cinta itu selalu bersama
Cinta itu berbicara
Cinta itu sedikit memaksa
Cinta itu tak terpisahkan 
Cinta itu dilarang cemburu
Cinta itu mengenal
Cinta itu paham

Cinta itu ...

Sampai dimana pemahaman kamu tentang sebuah kata bernama : cinta. 

Kata sederhana yang sudah seharusnya dihargai bukan disalahkan seperti yang kerap diperdengarkan. 
"Gara-gara cinta...gue jadi..."

Karena cinta pulalah rangkaian kata inipun tersusun menjadi sebuah cerita. 
Untuk sebuah visi,
Mengalir dengan keyakinan & kerendahan hati

Saat ini..

Cinta itu akan ada waktunya bersama
Cinta itu diam dalam do'a
Cinta itu berserah dan melangkah
Cinta itu akan bertemu dan dipisahkan
Cinta itu cemburu
Cinta itu tak mengenal
Cinta itu tanpa paham

Saya menyebutnya transisi cinta. 

Mungkin kamu ingat. 
Salah satu do'amu adalah ingin menjadi manusia yang lebih baik dan bermanfaat. 
Nah, dalam perjalanannya terkadang diperlukan masa transisi yang mungkin lambat ataupun cepat. 

Betapa indahnya memiliki rasa percaya. 
Kali ini dapat dikatakan, indahnya melebihi kata. 
Betapa tidak, rasa percaya disini adalah, percaya pada Sang Maha Cinta. 
Ya Waduud. 

Hingga mengerti bahwa perjalanan dengan seorang makhluk yang dicinta akan ada waktunya bersama. 
Bukan selalu, bukan pula terkadang, ataupun jarang. 

Cinta itu diam dalam do'a.
Tak perlu banyak memberi puja, apalagi ungkapan mesra. 
Cukup, sebaik-baik kata adalah diam pada manusia. 
Dan berkata dalam do'a. 
Ada Sang Maha Pemurah yang siap "berkata" pada dia yang kau cinta. 
Dengan syarat tentunya..

Terus tingkatkan ibadah dan istiqomah. 
Bukan mencari ridho manusia. Tetapi mencari ridho Allah. 
Memantaskan diri tak cukup hanya sehari. 
Terkadang perlu berhari-hari. 
مَا شَاءَ اللّهُ indah ya? 
Semuanya untuk Allah semata. 

Sangat mudah bagi Allah mempersatukan dua insan yang saling mencinta karenaNya. 
Semudah nantinya dua insan itupun akan dipisahkan olehNya. 

Ingatkan diriku, dan juga dirimu. 
Bahwa visi kita bersama sampai ke surga. 
Sudahkah bekal kita cukup untuk bertemu disana?

Bersatunya kita nanti untuk beribadah tentu. 
Jadi jangan kau lupa, Allah itu Maha Pencemburu. 
Maka Jangan terlalu terlena dengan duniamu. 

Siapa sangka. 
Engkau ternyata dicipta untukku. 
Mungkin arti kita bertemu. 
Untuk mengenal makna syukur & 'tawadhu'.
Di dunia, semua bersifat semu. 
Maka terus dekati dan kenali Rabbmu. 

Berlogika seringnya penuh fikir. 
Tapi tidak begitu dengan takdir
Lagi-lagi kenali Rabbmu, cintai syariat. 
Cinta itu sederhana jika engkau taat. 

Memahami kamu, juga aku
Awali dengan do'a selalu.. 

بِسْمِ اللهِ الرَّحْمَنِ الرَّحِيْمِ 

By : LPW
13 rabi al-awwal 1435 / 15-01-2014