Entah bagaimana caranya saya "berjodoh" dengan "pengetahuan" seperti itu.
Tetapi yang jelas saya bersyukur bisa tahu dan berbagi cerita disini.
Telinga ini terbelalak mengetahui tentang kenyataan pahit yang harus dialami banyaknya gadis yang masih dibawah umur. Dan sadly, orang tua mereka sangat mendukung.
Mengantarkan mereka ke tangan para mucikari. Umur gadis-gadis itu berkisar antara 13-15 tahun.
Yang pada usia itu pengetahuan saya tentang dunia seperti itu masih 0 (nol) besar. Jaman-jamannya nge-mall dan having fun sama teman-teman sekolah.
I consider myself lucky. Hal kecil yang sebelumnya nggak pernah terpikir untuk dapat disyukuri.
Rata-rata mereka berasal dari daerah yang sama dari daerah di Jawa Barat. Yang apparently, kebanyakan anak gadis dari daerah itu memang sudah "bekerja" ke Jakarta dari usia yang not even legal yet. The fact has torn my heart.
Kebanyakan orang tua mereka mendapatkan "uang antar" dari setiap anak gadis yang diantar bekerja disana. Sekitar 8 - 10 juta rupiah. Lalu? Anak gadis merekalah yang nantinya akan "bekerja" demi melunasi uang yang telah diterima orang tuanya.
Mungkinkah para orang tua itu sudah tidak mengenal kata 'tega'?
Bisa-bisanya "menggadaikan" anak gadis mereka demi hasrat mereka untuk membeli motor, dll, tanpa beban.
Salah seorang teman yang sering diajak "curhat" oleh mereka bercerita ke saya.
Setelah "melayani" customernya, mereka sering bercerita sambil menangis. Menangisi nasib mereka, ada disana, "bekerja" untuk melunasi "uang antar" tadi.
Keingian untuk kabur sering sekali mendadak hilang, ketika mereka ingat, orang tuanya lah yang membawa mereka kesana, dan kemungkinan mereka dapat pulang ke rumah juga sangat kecil.
"Mungkin nggak ya ada cowok yang bener-bener terima saya apa adanya?" tanya salah satu gadis itu sambil bercucuran air mata.
To be honest, I don't know what to do for them right now. Pengen banget menolong, tapi belum mampu. Sekarang yang bisa dilakuin cuma menulis tentang hal ini. Dan berdoa supaya kehidupan mereka lebih baik.
Dan juga berdoa supaya para pria di luar sana, terutama yang senang "jajan" bisa sadar.
One day, I believe I can and will help..
Have a perfect day!
Please do help other people wherever and whenever you can..
Bisous,
LpW
There are days where you dont want to talk, but write..
Mainly written in two lingos (Bahasa & English).
Ps. my apologies if there is any spelling or grammatical error.
Showing posts with label opini. Show all posts
Showing posts with label opini. Show all posts
Monday, February 14, 2011
Sunday, May 23, 2010
Senyumanmu
Sulitnya memuaskan manusia.
Tolak ukur kepuasan setiap orang memang berbeda-beda.
Dilengkapi dengan panca indera pun terkadang masih membuat seseorang menjeritkan ketidakpuasan terhadap dirinya.
Mata, Telinga, Hidung, Mulut, Lidah..
Merupakan anugerah Sang Pencipta yang tidak dapat ditukar dengan jutaan batangan emas sekalipun kenikmatannya.
Tapi mengapa terkadang masih ada suara-suara seperti
"Ah, hidung gue pesek, malu ah gue maju kedepan buat presentasi.."
(Bukankah hidung pesek jauh lebih baik daripada ngga punya hidung?)
"Mata gue ngga sebagus Aishwarya Rai, gue jadi ngga PD deh buat keluar rumah, apalagi buat suka sama orang"
(Bukankah setiap manusia diciptakan berpasangan?)
"Badan gue kan ngga setinggi dan selangsing supermodel, pasti susah deh cari kerja.."
(Sudahkah benar-benar coba mencari kerja? bukankah memang nobody's perfect..)
"Tempat kerja gue tu ngga enak banget, orang-orangnya ngga friendly, bossnya otoriter,.."
(Bukankah di jaman resesi seperti sekarang banyak yang terkena Pemberhentian Hubungan Kerja?)
"Arghhh tugas gue banyak bangett, males banget deh kuliah kalo begini ceritanya, hari ini due essay 4000 words besok due report 3000 words,.."
(Bukankah banyak orang yang putus sekolah?)
"Cewe (cowo) gue bawel abis, kalo gue ngga bales smsnya, langsung deh panjang perkara, pengen putus aja deh rasanya.."
(Bukankah bawel itu sebenarnya karena sayang?)
dan lain sebagainya.
Kemarin, saya berjalan melintasi seorang pria, yang tampan pastinya (yes! karena dia pria). Pria tampan ini memberikan senyuman indahnya buat saya, yang lalu membuat saya tersenyum di hari yang sebenarnya bukan hari favorite saya.
"Indahnya dunia" batin saya..
Ketika saya melihat kebawah, saya terenyuh, senyuman di bibir saya pun semakin merekah walaupun hati ini rasanya sangat malu dan menyesal.
Malu akan diri sendiri yang sering mengeluh, tidak puas akan apa-apa yang telah diraih, meskipun kecil sekalipun.
Rasa syukur yang kadang lupa diucapkan pada Sang Pencipta.
Kalau dihitung, saya lebih sering bernyanyi dalam satu harinya, dibanding mengucap syukur kepada Sang Pencipta. (So bad..)
Kembali ke pria tampan tadi, kaki kanan dan kirinya memiliki selisih sekitar 10-15 cm, sampai-sampai dia harus memakai sepatu dengan ketinggian yang jauh berbeda.
Tapi lihat apa yang telah dia berikan kepada saya.
Senyuman tulus dan semangat juang menghadapi hari yang menurut saya bukanlah hari favorite saya.
Hari yang telah membuat saya kikir. Walaupun hanya untuk menyunggingkan senyuman yang tentunya tidak membuat saya rugi biar satu cent pun.
Ternyata kekuatan senyuman cukup dahsyat ya! ;)
Dan trust me tersenyum membuat anda terlihat semakin cantik dan tampan!
Have a perfect day!
♡
LpW
Tolak ukur kepuasan setiap orang memang berbeda-beda.
Dilengkapi dengan panca indera pun terkadang masih membuat seseorang menjeritkan ketidakpuasan terhadap dirinya.
Mata, Telinga, Hidung, Mulut, Lidah..
Merupakan anugerah Sang Pencipta yang tidak dapat ditukar dengan jutaan batangan emas sekalipun kenikmatannya.
Tapi mengapa terkadang masih ada suara-suara seperti
"Ah, hidung gue pesek, malu ah gue maju kedepan buat presentasi.."
(Bukankah hidung pesek jauh lebih baik daripada ngga punya hidung?)
"Mata gue ngga sebagus Aishwarya Rai, gue jadi ngga PD deh buat keluar rumah, apalagi buat suka sama orang"
(Bukankah setiap manusia diciptakan berpasangan?)
"Badan gue kan ngga setinggi dan selangsing supermodel, pasti susah deh cari kerja.."
(Sudahkah benar-benar coba mencari kerja? bukankah memang nobody's perfect..)
"Tempat kerja gue tu ngga enak banget, orang-orangnya ngga friendly, bossnya otoriter,.."
(Bukankah di jaman resesi seperti sekarang banyak yang terkena Pemberhentian Hubungan Kerja?)
"Arghhh tugas gue banyak bangett, males banget deh kuliah kalo begini ceritanya, hari ini due essay 4000 words besok due report 3000 words,.."
(Bukankah banyak orang yang putus sekolah?)
"Cewe (cowo) gue bawel abis, kalo gue ngga bales smsnya, langsung deh panjang perkara, pengen putus aja deh rasanya.."
(Bukankah bawel itu sebenarnya karena sayang?)
dan lain sebagainya.
Kemarin, saya berjalan melintasi seorang pria, yang tampan pastinya (yes! karena dia pria). Pria tampan ini memberikan senyuman indahnya buat saya, yang lalu membuat saya tersenyum di hari yang sebenarnya bukan hari favorite saya.
"Indahnya dunia" batin saya..
Ketika saya melihat kebawah, saya terenyuh, senyuman di bibir saya pun semakin merekah walaupun hati ini rasanya sangat malu dan menyesal.
Malu akan diri sendiri yang sering mengeluh, tidak puas akan apa-apa yang telah diraih, meskipun kecil sekalipun.
Rasa syukur yang kadang lupa diucapkan pada Sang Pencipta.
Kalau dihitung, saya lebih sering bernyanyi dalam satu harinya, dibanding mengucap syukur kepada Sang Pencipta. (So bad..)
Kembali ke pria tampan tadi, kaki kanan dan kirinya memiliki selisih sekitar 10-15 cm, sampai-sampai dia harus memakai sepatu dengan ketinggian yang jauh berbeda.
Tapi lihat apa yang telah dia berikan kepada saya.
Senyuman tulus dan semangat juang menghadapi hari yang menurut saya bukanlah hari favorite saya.
Hari yang telah membuat saya kikir. Walaupun hanya untuk menyunggingkan senyuman yang tentunya tidak membuat saya rugi biar satu cent pun.
Ternyata kekuatan senyuman cukup dahsyat ya! ;)
Dan trust me tersenyum membuat anda terlihat semakin cantik dan tampan!
Have a perfect day!
♡
LpW

The sweetest things are the simplest things..
Rasa syukur..
Kedengarannya simple.
Cuma terdiri dari dua suku kata. Rasa dan Syukur.
Tapi untuk menimbulkan dua suka kata tersebut dalam diri. Dan untuk menyuruhnya tinggal dalam diri manusia. Sama sekali tidak simple.
Mario (biasa dipanggil Inyo), pria muda berusia 27 tahun, berkarir cukup cemerlang disebuah Engineering Company di Indonesia.
Sering sekali dia mengeluh..
“Duh, kayaknya kok gue nggak bisa apa-apa ya..”
"Bosen gue ni sama kehidupan gue yang monoton banget kayak kereta sama relnya.."
“Gue ngga berguna banget kayaknya..semua orang bisa ini dan itu..tapi gue?!”
“Pengen mati muda aja deh gue rasanya..setiap nyoba sesuatu perasaan kok nggak maksimal, gagal ujung-ujungnya..ARGH nasib..”
Dan lain-lain.
Luckily..ada Lenka (biasa dipanggil Bawel), sahabat cewe satu-satunya yang dimiliki Inyo, yang membuat dia tersadar. Pelan tapi pasti.
Lenka melontarkan pertanyaan-pertanyaan yang sebenarnya ringan, tapi akhirnya bisa merubah seorang Inyo..
“Inyo, lo tuh cowo ye, tapi bawelnya amit-amit deh. Kerjaan padahal ok, tampang lebih dari Pass grade, tapi kerjaan sampingannya, ampun deh gue kagak tahan, ngeluuuuh mulu. Sekarang gue tanya deh sama lo, nyokap lo di rumah lagi ngapain?”
*Sambil mentoyor kepala Lenka*
“Enak aje bawel, gue kebanyakan jalan sama elu lah, makanya jadi bawel dan jadi amit-amit kayak elu”…”HAHHAHA” Inyo pun tertawa puas.
“Nyokap gue di rumah lah, masakin gw sop buntut kesukaan gue donk, bokap gue lagi jengukin kebun kelapa sawitnya di Bengkulu..siapa lagi yang mau lo tanya, Wel? Adek-adek gue? Lagi pada maen Wii palingan. Kalo engga ya lagi jalan ke Mall lah..”
“Udah puas belom ni sama jawaban gue, Wel?”
*Lenka pun garuk-garuk pantat, lalu menjawab..*
“Emang lu ye, kamfrett. Ngga berubah dari jaman nenek gue masih seneng pake rok mini.”
*Inyo cuma cengar-cengir sambil pencet-pencet BBnya*
“Nyo, lo sambil mainin BB lo aja terus, anggep aja gue nggak ada di depan lo yeh..Nyo, kadang tu gue bingung sama lo, kerjaannya ngeluh mulu, udah kayak orang ketusuk beling dan belingnya nggak keluar-keluar. Padahal, lo ada nyokap, bokap, plus 3 adek yang menurut gue asik banget..”
“hmm..gimana elo diposisi gue ya Nyo, udah gantung diri dari kapan-kapan kali yaa.”
“Nyokap, bokap, sama 2 adek gue meninggal karena kecelakaan, pas mereka mau jemput gue di rumah nenek gue. Waktu itu malem-malem lagi hujan lebat banget, mobil yang disetirin sama Pak Tukir, mantan sopir keluarga gue, tabrakan sama truck tepat 1 km sebelum rumah nenek gue. Singkat cerita, mereka meninggal 20 menit setelah kecelakaan, karena kehabisan terlalu banyak darah..”
“Pasti lo mau bilang, gue drama queen, ngada-ngada cerita, blah blah blah..TERSERAH..”
“Gue bukan tipikal orang yang pengen dikasihanin sama orang lain dan dianggap lemah karena masa lalu gue yang nggak biasa, FYI, gue pernah masuk rehabilitasi mental, yah nama kerennya RSJ kali ya.. Sebentar doank sih Nyo, karena gue bener-bener shock Nyo..waktu itu gue kelas 1 SMP..Anyway, sekarang gue ketemu elo, gue kok malah jadi kasian ya sama elo. Kasian sama kuping gue juga tepatnya..Dengerin keluhan yang sebenernya sih ngga perlu dikeluhin terus-terusan.”
“Selama ini gue nggak pernah cerita sama siapapun, karena gue belum ketemu sama orang yang pengen gue certain, sampe akhirnya..here you go..ketemu sama lo, the perpetual whinger!”
*Inyo masih dengan ekspresi mulut menganga, karena kaget, nggak bisa berkata apa-apa*
“Tapi Wel, selama ini, orang yang lo panggil Mama-Papa itu siapa? Yang gw selalu bawain martabak keju sebagai pajak gue kalo mau ajak lo jalan?”, tanya Inyo.
“Ya itu emang Mama Papa gue. Tapi bukan kandung, Mama gue yang lo suka bawain martabak itu sebenernya kakaknya alm. Nyokap gue Nyo, Papa itu suaminya dan adek-adek gue yang sekarang adalah anak-anak mereka..Tapi mereka emang purely gue anggep kayak keluarga inti gue sendiri, mungkin kalo ngga ada mereka, gue masih di RSJ Nyo..”
*BB Inyo berbunyi berkali-kali tapi dibiarkan oleh Inyo. Perhatiannya kali ini cuma tertuju pada Lenka*
“Wel, udah donk Wel..lo nggak perlu lagi sampe cerita semua ke gue. Emang gue bisa bantu apa coba sekarang, lo malah sedih kan yang ada, inget semuanya..udah yuk ah..cabut..kita cari siomay kesukaan lo aja yuk..”
*Mereka pun beranjak pergi mencari siomay*
Setelah seharian pergi. Merekapun kembali ke rumah masing-masing, tepat jarum panjang di angka 12 dan jarum pendek di angka 8, malam hari.
Di rumah Inyo, semuanya sudah berkumpul di meja makan, lengkap dengan sop buntut kesukaan Inyo.
Inyo pun berfikir tentang semua kata-kata Lenka..bahkan dia langsung menelpon sahabatnya itu.
“Wel, gue donk makan sop buntut..lo kalo mau kesini ye..”
Diseberang telepon pun terdengar suara tawa Lenka.
“HAHAHA..dasar tukang basa basi. Jam segini masih aja jualan. HERAN. Abis lo drop gue, baru deh lo nawarin gue sop buntut buatan nyokap lo..udah sana makan, ngga usah kebanyakan ngemeng. Gue udah makan balado ikan buatan nyokap gue”
“Yaudah gue makan ye. Lo ngiler doank aje. HAHAHA...byee” Inyo pun tersenyum lega mendengar sahabatnya sudah makan malam.
"Cewe aneh..nanyanya simple banget..dampaknya nggak simple sama sekali.." gumam Inyo dalam hati..
Seminggupun berlalu.
Mereka catching up di hari Sabtu kali ini..
“Nyo, kenapa sih, muka lo lebih asem dari ketek gue deh hari ini”
“Tae lah lo Wel, gw hampa ni..” kata Inyo pelan-pelan. Berusaha sesempurna mungkin mengontrol suara Baritonnya supaya Lenka tidak dengar apa yang barusan dia katakan.
“HEH? HAMPA?”..Buset, kesambet apa Nyo bisa ngomong gitu..tumben, biasanya aja kalo gue yang bilang gitu, lo bisa ngakak sampe kentut-kentut..” kata Lenka dengan nada sangat antusias.
Inyo pun mendadak berubah menjadi sangat serius.
“Wel, nenek gue baru meninggal kemarin lusa. Inget kan, pas lo ngomel-ngomel karena HP gw mati seharian..”
Lenka menjawab dengan anggukan kepala sambil menatap Inyo dengan ekspresi yang sangat plain.
“Padahal dulu gue selalu ngeluh ya ke elo,.nenek gue bau badan lah, cerewet lah, banyak maunya..terutama bagian dia minta gue pakein baju setiap habis mandi..karena sejak dia kena struk, dia nggak bisa pake baju sendiri, perlu gue yang ngebantuin..”
“Ternyata sekarang gue ngerasa hampa Wel..kehilangan banget rasanya..apalagi kalo jam-jamnya nenek gue mandi..biasanya kan abis mandi gue yang dimintain tolong pakein bajunya..”
“Kalimat terakhir nenek pagi sebelum dia meninggal..: “Cah Bagus - yang artinya anak laki-laki ganteng dalam bahasa Jawa – bantuin eyang pake baju ya, eyang udah nda' bisa pake baju sendiri sekarang, maklum yo Cah Bagus, eyang ki wis tuek kok ya cuma bisa ngerepotin terus..mau boboan sebentar sudah ini, abis mandi kok yo seger tenan jadi ngantuk..”
Sabtu itu, pertama kalinya Lenka melihat Inyo menitikkan airmatanya. Tapi dengan segera, Inyo menyeka airmatanya dengan lengan kemejanya.
Inyo tetaplah Inyo. Nggak akan pernah mau terlihat sensitive sedikit. Apalagi di depan seorang wanita.
“Wel, sekarang gue ngerti, kenapa elo segitu sebelnya sama gue yang sering banget ngeluh..dan gue ngerti juga kenapa elo sampe cerita kisah masa lalu lo yang pastinya bikin lo sedih karena keingetan lagi, cuma buat bikin gue "bangun"..I really appreciate that ”
“Ternyata kalo dibanding sama lo, gue emang cupu banget. Lebih dari drama queen. Ngeluh yang sebenernya ngga perlu sama sekali..”
“Baru kehilangan nenek gue aja, gue ngerasa hampa sehampa-hampanya Wel..”
“Gimana elo ya, kehilangan satu keluarga lo..in this case we’re talking about your beloved mom, dad, sister and brother..”
“Thanks banget ye Wel! Mungkin juga kalo bukan karena lo, gue udah masuk RSJ dan ngga keluar lagi, atau mungkin malah udah masuk headline Koran “Seorang Lelaki Muda Tewas Gantung Diri”..”
“HAHAHAHHA” – mereka berduapun tertawa puas.
“NAH sekarang gue tau Nyo bakat baru lo..” kata Lenka dengan spontan.
“Ya iye lah emang gue banyak banget bakatnya..ngga usah elo, nyokap gue aja bisa nemuin bakat baru gue tiap hari..” kata Inyo nggak mau kalah..
“Tapi gue yakin Nyo, bakat yang ini emak lo juga nggak tau..bakat lo jadi DRAMA KING..HAHAHHAHA..gue aja tuh nggak pernah kepikiran buat gantung diri..sakit kan kena tambangnya gitu dileher..eh seorang elo malah sampe mikir masuk HEADLINE Koran. Ckckckck.”
*Merekapun tertawa terbahak-bahak, sambil saling toyor..menuju mobil dan mengakhiri Sabtu itu dengan penuh makna*
Sometimes, the sweetest things are actually the simplest things..We just haven't discovered them yet, or worse..we are being too ignorant.
Have a perfect day everyone! :)
♡
LpW
Kedengarannya simple.
Cuma terdiri dari dua suku kata. Rasa dan Syukur.
Tapi untuk menimbulkan dua suka kata tersebut dalam diri. Dan untuk menyuruhnya tinggal dalam diri manusia. Sama sekali tidak simple.
Mario (biasa dipanggil Inyo), pria muda berusia 27 tahun, berkarir cukup cemerlang disebuah Engineering Company di Indonesia.
Sering sekali dia mengeluh..
“Duh, kayaknya kok gue nggak bisa apa-apa ya..”
"Bosen gue ni sama kehidupan gue yang monoton banget kayak kereta sama relnya.."
“Gue ngga berguna banget kayaknya..semua orang bisa ini dan itu..tapi gue?!”
“Pengen mati muda aja deh gue rasanya..setiap nyoba sesuatu perasaan kok nggak maksimal, gagal ujung-ujungnya..ARGH nasib..”
Dan lain-lain.
Luckily..ada Lenka (biasa dipanggil Bawel), sahabat cewe satu-satunya yang dimiliki Inyo, yang membuat dia tersadar. Pelan tapi pasti.
Lenka melontarkan pertanyaan-pertanyaan yang sebenarnya ringan, tapi akhirnya bisa merubah seorang Inyo..
“Inyo, lo tuh cowo ye, tapi bawelnya amit-amit deh. Kerjaan padahal ok, tampang lebih dari Pass grade, tapi kerjaan sampingannya, ampun deh gue kagak tahan, ngeluuuuh mulu. Sekarang gue tanya deh sama lo, nyokap lo di rumah lagi ngapain?”
*Sambil mentoyor kepala Lenka*
“Enak aje bawel, gue kebanyakan jalan sama elu lah, makanya jadi bawel dan jadi amit-amit kayak elu”…”HAHHAHA” Inyo pun tertawa puas.
“Nyokap gue di rumah lah, masakin gw sop buntut kesukaan gue donk, bokap gue lagi jengukin kebun kelapa sawitnya di Bengkulu..siapa lagi yang mau lo tanya, Wel? Adek-adek gue? Lagi pada maen Wii palingan. Kalo engga ya lagi jalan ke Mall lah..”
“Udah puas belom ni sama jawaban gue, Wel?”
*Lenka pun garuk-garuk pantat, lalu menjawab..*
“Emang lu ye, kamfrett. Ngga berubah dari jaman nenek gue masih seneng pake rok mini.”
*Inyo cuma cengar-cengir sambil pencet-pencet BBnya*
“Nyo, lo sambil mainin BB lo aja terus, anggep aja gue nggak ada di depan lo yeh..Nyo, kadang tu gue bingung sama lo, kerjaannya ngeluh mulu, udah kayak orang ketusuk beling dan belingnya nggak keluar-keluar. Padahal, lo ada nyokap, bokap, plus 3 adek yang menurut gue asik banget..”
“hmm..gimana elo diposisi gue ya Nyo, udah gantung diri dari kapan-kapan kali yaa.”
“Nyokap, bokap, sama 2 adek gue meninggal karena kecelakaan, pas mereka mau jemput gue di rumah nenek gue. Waktu itu malem-malem lagi hujan lebat banget, mobil yang disetirin sama Pak Tukir, mantan sopir keluarga gue, tabrakan sama truck tepat 1 km sebelum rumah nenek gue. Singkat cerita, mereka meninggal 20 menit setelah kecelakaan, karena kehabisan terlalu banyak darah..”
“Pasti lo mau bilang, gue drama queen, ngada-ngada cerita, blah blah blah..TERSERAH..”
“Gue bukan tipikal orang yang pengen dikasihanin sama orang lain dan dianggap lemah karena masa lalu gue yang nggak biasa, FYI, gue pernah masuk rehabilitasi mental, yah nama kerennya RSJ kali ya.. Sebentar doank sih Nyo, karena gue bener-bener shock Nyo..waktu itu gue kelas 1 SMP..Anyway, sekarang gue ketemu elo, gue kok malah jadi kasian ya sama elo. Kasian sama kuping gue juga tepatnya..Dengerin keluhan yang sebenernya sih ngga perlu dikeluhin terus-terusan.”
“Selama ini gue nggak pernah cerita sama siapapun, karena gue belum ketemu sama orang yang pengen gue certain, sampe akhirnya..here you go..ketemu sama lo, the perpetual whinger!”
*Inyo masih dengan ekspresi mulut menganga, karena kaget, nggak bisa berkata apa-apa*
“Tapi Wel, selama ini, orang yang lo panggil Mama-Papa itu siapa? Yang gw selalu bawain martabak keju sebagai pajak gue kalo mau ajak lo jalan?”, tanya Inyo.
“Ya itu emang Mama Papa gue. Tapi bukan kandung, Mama gue yang lo suka bawain martabak itu sebenernya kakaknya alm. Nyokap gue Nyo, Papa itu suaminya dan adek-adek gue yang sekarang adalah anak-anak mereka..Tapi mereka emang purely gue anggep kayak keluarga inti gue sendiri, mungkin kalo ngga ada mereka, gue masih di RSJ Nyo..”
*BB Inyo berbunyi berkali-kali tapi dibiarkan oleh Inyo. Perhatiannya kali ini cuma tertuju pada Lenka*
“Wel, udah donk Wel..lo nggak perlu lagi sampe cerita semua ke gue. Emang gue bisa bantu apa coba sekarang, lo malah sedih kan yang ada, inget semuanya..udah yuk ah..cabut..kita cari siomay kesukaan lo aja yuk..”
*Mereka pun beranjak pergi mencari siomay*
Setelah seharian pergi. Merekapun kembali ke rumah masing-masing, tepat jarum panjang di angka 12 dan jarum pendek di angka 8, malam hari.
Di rumah Inyo, semuanya sudah berkumpul di meja makan, lengkap dengan sop buntut kesukaan Inyo.
Inyo pun berfikir tentang semua kata-kata Lenka..bahkan dia langsung menelpon sahabatnya itu.
“Wel, gue donk makan sop buntut..lo kalo mau kesini ye..”
Diseberang telepon pun terdengar suara tawa Lenka.
“HAHAHA..dasar tukang basa basi. Jam segini masih aja jualan. HERAN. Abis lo drop gue, baru deh lo nawarin gue sop buntut buatan nyokap lo..udah sana makan, ngga usah kebanyakan ngemeng. Gue udah makan balado ikan buatan nyokap gue”
“Yaudah gue makan ye. Lo ngiler doank aje. HAHAHA...byee” Inyo pun tersenyum lega mendengar sahabatnya sudah makan malam.
"Cewe aneh..nanyanya simple banget..dampaknya nggak simple sama sekali.." gumam Inyo dalam hati..
Seminggupun berlalu.
Mereka catching up di hari Sabtu kali ini..
“Nyo, kenapa sih, muka lo lebih asem dari ketek gue deh hari ini”
“Tae lah lo Wel, gw hampa ni..” kata Inyo pelan-pelan. Berusaha sesempurna mungkin mengontrol suara Baritonnya supaya Lenka tidak dengar apa yang barusan dia katakan.
“HEH? HAMPA?”..Buset, kesambet apa Nyo bisa ngomong gitu..tumben, biasanya aja kalo gue yang bilang gitu, lo bisa ngakak sampe kentut-kentut..” kata Lenka dengan nada sangat antusias.
Inyo pun mendadak berubah menjadi sangat serius.
“Wel, nenek gue baru meninggal kemarin lusa. Inget kan, pas lo ngomel-ngomel karena HP gw mati seharian..”
Lenka menjawab dengan anggukan kepala sambil menatap Inyo dengan ekspresi yang sangat plain.
“Padahal dulu gue selalu ngeluh ya ke elo,.nenek gue bau badan lah, cerewet lah, banyak maunya..terutama bagian dia minta gue pakein baju setiap habis mandi..karena sejak dia kena struk, dia nggak bisa pake baju sendiri, perlu gue yang ngebantuin..”
“Ternyata sekarang gue ngerasa hampa Wel..kehilangan banget rasanya..apalagi kalo jam-jamnya nenek gue mandi..biasanya kan abis mandi gue yang dimintain tolong pakein bajunya..”
“Kalimat terakhir nenek pagi sebelum dia meninggal..: “Cah Bagus - yang artinya anak laki-laki ganteng dalam bahasa Jawa – bantuin eyang pake baju ya, eyang udah nda' bisa pake baju sendiri sekarang, maklum yo Cah Bagus, eyang ki wis tuek kok ya cuma bisa ngerepotin terus..mau boboan sebentar sudah ini, abis mandi kok yo seger tenan jadi ngantuk..”
Sabtu itu, pertama kalinya Lenka melihat Inyo menitikkan airmatanya. Tapi dengan segera, Inyo menyeka airmatanya dengan lengan kemejanya.
Inyo tetaplah Inyo. Nggak akan pernah mau terlihat sensitive sedikit. Apalagi di depan seorang wanita.
“Wel, sekarang gue ngerti, kenapa elo segitu sebelnya sama gue yang sering banget ngeluh..dan gue ngerti juga kenapa elo sampe cerita kisah masa lalu lo yang pastinya bikin lo sedih karena keingetan lagi, cuma buat bikin gue "bangun"..I really appreciate that ”
“Ternyata kalo dibanding sama lo, gue emang cupu banget. Lebih dari drama queen. Ngeluh yang sebenernya ngga perlu sama sekali..”
“Baru kehilangan nenek gue aja, gue ngerasa hampa sehampa-hampanya Wel..”
“Gimana elo ya, kehilangan satu keluarga lo..in this case we’re talking about your beloved mom, dad, sister and brother..”
“Thanks banget ye Wel! Mungkin juga kalo bukan karena lo, gue udah masuk RSJ dan ngga keluar lagi, atau mungkin malah udah masuk headline Koran “Seorang Lelaki Muda Tewas Gantung Diri”..”
“HAHAHAHHA” – mereka berduapun tertawa puas.
“NAH sekarang gue tau Nyo bakat baru lo..” kata Lenka dengan spontan.
“Ya iye lah emang gue banyak banget bakatnya..ngga usah elo, nyokap gue aja bisa nemuin bakat baru gue tiap hari..” kata Inyo nggak mau kalah..
“Tapi gue yakin Nyo, bakat yang ini emak lo juga nggak tau..bakat lo jadi DRAMA KING..HAHAHHAHA..gue aja tuh nggak pernah kepikiran buat gantung diri..sakit kan kena tambangnya gitu dileher..eh seorang elo malah sampe mikir masuk HEADLINE Koran. Ckckckck.”
*Merekapun tertawa terbahak-bahak, sambil saling toyor..menuju mobil dan mengakhiri Sabtu itu dengan penuh makna*
Sometimes, the sweetest things are actually the simplest things..We just haven't discovered them yet, or worse..we are being too ignorant.
Have a perfect day everyone! :)
♡
LpW
Saturday, May 22, 2010
Minimalis Tapi Manis

Left-Right.. (before)
Passionfruit Brulée, Chock Rockin, Mortal Sin, Blueberry Cheesecake
Courtesy of Dinda Nadia
Ceria. Penuh tawa. Lapar. Grateful.
Empat kata ini yang menjadi akar dari analogi 4 different cakes.
“Semuanya eye-catching banget ya!! Jadi bingung mau yang mana, pengen semuanya deh!”
Itu komentar dari sebagian besar pengunjung Café minimalis tetapi manis itu.
Satu meja yang terletak tepat di depan para pemusik handal itu telah memutuskan untuk memilih ke empat cakes berbeda di bawah ini:
1. Blueberry Cheesecake
2. Chock Rockin
3. Mortal Sin
4. Passionfruit Brulée
Alasannya adalah..
1. Blueberry Cheesecake
“Sesuai sama bentuknya, ceria! Basenya putih, terus ditambahain blueberry diatasnya. Manis banget ihh! Dan gue lagi mood buat makan blueberry cheesecake aja.”
2. Chock Rockin
“Bentuknya nggak biasa. Nggak pasaran..Unik bentuknya. Hahaha. Pokoknya gue banget lah. Chocolate. I’m a chocoholic. Pokoknya harus coklat. Ngga mau yang lain!”
3. Mortal Sin
“Besar, nggak mau rugi donk gue, ngapain juga milih yang bentuknya imut dan nggak attractive. Lagi pula, Mortal Sin kan combination coffee, chocolate, cheese, semua yang lagi gue pengen lah pokoknya..”
4. Passionfruit Brulée
“Hmm..nggak ada alesan sih, sebenernya gue pilih ini ya karena yang lain belum ada yang pilih ini. Karena kalian yang suggested juga.. Kalo dari bentuk juga biasa banget. I should say, bentuknya standard abis.. Haha.”
Setelah sepuluh menit makan cakesnya..

Left-Right.. (After)
Passionfruit Brulée, Chock Rockin, Blueberry Cheesecake, Mortal Sin
Courtesy of Dinda Nadia
1. Blueberry cake
“Duh gue mau muntah nih, rich banget..”
2. Chock Rockin
“Sumpeh, rugi abis jadinya beli ini deh. Baru juga 5 small bites, udah eneg banget.”
3. Mortal Sin
“Yang ada gue cuma bisa ngeliatin doank, hehehe. Bagus yak. Ada 4 layers gini cakenya. Cakep banget. Tapi udah nggak kuat lagi ngabisin..it’s even richer than the blueberry cheesecake kayaknya yah..”
4. Passionfruit Brulée
“AH segitu doank masa’..gue donk udah mau abis..nambah juga mau deh..”
“BUSET, PERUT TUH?” - - reaksi dari para pemakan cakes selain Passionfruit Brulée.
Salah satu dari mereka iseng nyeletuk “Eh sebenernya tuh ya, 4 cakes ini kayak jenis pria yaa..”
“HAHAHHAHA” - - merekapun tertawa bersama sambil membayangkan pria-pria yang dianalogikan oleh cake dihadapan mereka masing-masing.
1. Blueberry Cheesecake
“Bentuknya dan warnanya sih seru, perpaduan antara warna blueberry yang gelap, dan basenya yang terang!Hmm..dalam bayangan gue, cowok yang sesuai sama cake ini, pasti kulitnya bersih, I would say, fair..hehe. Kan basenya warna putih, jadi ya..gitu..Ganteng pula. Yah, tipe gue banget lah.. cowok yang fun, good-looking, sensitif, perasaannya lembut. Sebulan, 2 bulan jalan bareng sih asik, secara dia super pengertian. Tapiiii, lama-lama membosankan sama tipe kayak gini. Yah, kayak cheese cake ini deh, enak lama–lama bikin bloated karena too much dairy products. Ternyata this guy turned out to be a super boring guy, terlalu pengen kelihatan sempurna mungkin..bikin eneg juga.."
2. Chock Rockin
“Nah kalo ini, I would say, cowonya kulitnya tanned gitu, atletis pula, six packs bo.. Pokoknya beda lah dari yang lain. Unik. Maybe, this type is also a high maintenance type of guy. Cowok-cowok high maintenance, nggak kalah sama cewek. Terawat banget. Peduli banget sama penampilan. Cuma kadang a bit too much. Jadi kelewat kodrat. Dan juga pastinya they’re really into brands. Less likely sih mau pake something yang nggak ada brandnya. Minimal mungkin, Bally? Or..You name it! First impression, siapa sih yang ngga pengen jadi cewenya. Boong lah cewe kalo nggak bilang dia attractive. Gimana enggak, wangi itu udah pasti, enak diliat, tajir, manis ke cewe, gentleman, etc..Tapi ya sayangnya, ternyata kadang cowok-cowok kayak gini, only take a girl for granted. Karena ngerasa bisa dapetin semua cewek. Jadi yah, jangan heran kalo denger ni cowo ganti cewek sesering dia ganti celana. Banyak punya “ban serep” – prinsipnya dalam berkencan..’Sekali mendayung, dua-tiga pulau terlampaui’..Having known this fact, would you still consider him as a perfect guy?..”
3. Mortal Sin
“Nah kalo menurut gue ni, secara cake ini rapi bentuknya, I would say the type of guy would be..rapi, maskulin, ganteng, badan tegap & berisi, idaman semua cewek de..tapi ternyata diam-diam menghanyutkan..Gimana enggak, first impression tentang cowok ini, pastinya : “gile tu cowok ganteng yah, rapi pula..hmm terus terus, sopan banget sama cewe..kok ada sih yang kayak gitu..too good to be true ya..” tapi ternyata siapa sangka, tipe “diam-diam menghanyutkan” ini punya banyak banget “ban serep” – salah satu hobbynya ngumpulin fans. Tau banget cara manfaatin kelebihan yang dia punya. Tau banget how to treat a lady. But yeah, makan ati ujung-ujungnya sama cowok kayak gini. Awalnya maybe it’s a great thing to have him as a boyfriend. Karena dia paket komplit. Tapi lama-lama *sigh* capek deh. Mesti makan ati.. Sikapnya manis hampir ke semua cewe. Which I think he shouldn’t do that when he is in a relationship with someone. Even when he knows that he’s in a 'PDKT' stage with someone. Tebar pesona ke cewek lain should not be done.”
4. Passionfruit Brulée
“Nah, kalo yang ini ya..jujur banget, gue nggak nafsu sama sekali pas pertama liat. Buktinya? Ni cake kan bukan gue yang milih..kan gue dipilihin sama kalian..Tapi it ends up good. Loved it! Jadi pengen nambah lagi deh..hehe. Well basically menurut gue sih, cake ini kalo buat analogi cowo..maybe udah tingkat yang lebih tinggi ya..Suami I would say..Berat sih kedengarannya..tapi if you think about it, biasanya, well, it has happened to many people, tipe suami kan bukan tipe yang sebenernya idaman kita dari dulu..Kakak gue contohnya..Dari dulu pacarnya ngga ada yang jelek, yah, minimal kayak siapa ya..Umm, It’s a bit hard to describe, tapi ya intinya, cowok gue aja belum ada yang seganteng itu..Tapi akhirnya dia married sama yang biasa banget kan, yang menurut gue jauh banget dari kriteria cowok idamannya. Gue aja sampe kaget when she said “I’m getting married with him..”. She finally told me why she chose him as her last destination.
Ternyata, yang paling penting, dia itu sederhana.
Tampangnya biasa aja, tapi hatinya RUAR biasa (yeh, I know I sound a bit too much now.. :p ). Gimana enggak, dia care banget sama nyokap gue. Bisa banget ngambil hatinya, setiap mereka pergi kencan, first question that he asks is “Mama di rumah udah makan, Babe? Telpon sana..”. Pertanyaan se-simple ini ngga pernah ditanya sama mantan-mantan kakak gue yang secara physically gantengnya pake banget.
Nggak branded kayak mantan-mantan sebelumnya.
Apapun yang kakak gue beliin pasti dipake, kalo yang sebelumnya, kalo ngga branded ngga bakalan mau dia pake.
Nggak neko-neko juga orangnya. Untuk yang ini, kayaknya standard tiap wanita beda-beda ya.. Tapi tetep intinya. Nggak - Neko-neko (fullstop)
Kata kakak gue, yang tipe begini, bikin nagih. Awalnya biasa aja, lama-lama makin nggak biasa..makin special..the more you know him, the more you want to know more..after all, ternyata inner beauty does exist. Karena personalitynya yang special, dia keliatan makin ganteng, kata kakak gue. Well, itu sih subjektif ya menurut gue, secara dia kan suaminya kakak gue. But maybe it’s true.”
Kata salah satu dari mereka “Gue sih setuju sama kakak lo that inner beauty does exist. Lagian kan by the time we hit 50 years of age. Kita bakalan keriput juga, mulai ilang deh tu ganteng, cantik... But good personalities nggak akan ilang karena keriput”
Have a perfect day everyone! :)
♡
LpW
Special thanks to my lovely ladies : Dinda Nadia, Meera Masyhur and Yana Wardhani for the brilliant ideas so that I could create this note and also for turning a wet day into a super fun day! *hugs*
Monday, February 5, 2007
Menios Alexiou

Nggak nyangka!
Itu kata yang bisa mendeskripsikan pertemuan disiang itu bersama seorang Greek yang bernama Menios Alexiou. Usianya mungkin 'satu angkatan' dengan usia Mbah akung [sebutan untuk kakek yang berasal dari bahasa Jawa,,mbah=kakek/nenek, akung=kakung=pria]..hmm, awal perkenalan di Summer tahun lalu tepatnya bener2 pure karena saya respect sama orang yang lebih tua, apalagi melihat sosoknya yang benar2 seperti Mbah akung.
Awalnya Menios berbasa-basi seperti "Where are u from?", "Whats your name?" and so on..Setelah menjawab segala 'kata sambutan' yang dia ataupun saya tanya, tiba-tiba ga' ada angin ga' ada ujan [kebetulan siang itu memang hampa sekali udara, secara saat itu summer yang suhunya kira2 38 drajat celcius] dia beralih kepertanyaan seputar religi. Kembali ke masa itu, di Sydney sedang terjadi kekisruhan yang menyangkut ras maupun agama, singkat cerita, kejadian itu bernama Cronulla (salah satu pantai di Sydney) Riot..
Pertanyaan awal [sebenarnya saya punya hak untuk ga' menjawab pertanyaan ini, secara ini sdh menyangkut personal (religi)]..setelah saya jawab "Im a Moslem", dia mulai merambat kehal yang sebenarnya bukan obrolan disiang terik dengan setting station kereta api, opini pertamanya, intinya dia bilang kalo Moslem yang menjadi penyebab kerusuhan di Cronulla..Tetap dengan hati dan pikiran yang adem-ayem [inget kata bibi pengasuh dulu], saya akhirnya menjawab kalo kerusuhan apapun, dimanapun, terlalu subjektif kalo kita menyalahkan ras atau agama tertentu yang menjadi penyebabnya, itu sama sekali nggafair..lalu saya bertanya kembali ke Menios, "How do u know that they are all Moslems?" trus dia bilang karena sebagian yang rusuh kan dari suku $%#$#$# yang mayoritasnya Moslem..
Awalnya sempat kesal mendengar jawabannya yang amat sangat mempertimbangkan satu sisi *take a deep breath,haha!*, terlalu sempit rasanya opini yang hanya berdasar atas satu fakta..lalu saya tanya dengan gaya bercanda, "Did u ask all of them then they said that they are all Moslems?" huaahhahauahha..tawanya..hahaha..obrolan seperti ini memang harus diselingi dengan tawa, secara kereta yang saya tunggu sepertinya mengalami 'pengaretan'..huahahaua..
Akhirnya dia bilang "No, I didnt..O, you are a funny girl.." katanya dengan accent Greeknya yang begitu khas. Hahhaha.."Even though u knew that most of them are Moslems yet u couldnt blame people so easily, Menios, it doesnt fair at all, what if they are Greek, may I say that they are the cause of the riot?"
"O sweet heart [sweet heart umum dipakai oleh mereka untuk orang yang jauh lebih muda, seperti untuk cucunya], u are right..thank you for your advice.." kata Menios.."Thats fine Menious" kata saya. Intinya saya mencoba meluruskan opininya yang agak sedikit 'bengkok' tentang hal itu. "Each person has a different personality and attitude from the other altho' they come from the same country, same religion and so on.." kata saya. "Efkharisto [Thank You in Greek language] Miss Putri, I never thought about that until I met u.." kata Menios.
Setelah cukup lama berceloteh, ketawa-ketiwi,,haha-hihi-hoho,,agak heran juga sih, kenapa saya bisa jadi cepat akrab sama Menios yah,,apa karena dia mirip Mbah akung?hmm,,mungkin usianya sepantaran Mbah akung, jadi paling tidak lebih baik untuk diajak ngobrol dibanding disapa sama orang2 selengean [slank word, mungkin artinya sama seperti begajulan
Kereta yang ditunggupun datang,"Alhamdulillah" batin saya, paling tidak bisa menikmati semilir Air Conditioner di kereta. Sepanjang perjalanan menuju City, Meniospun meminta ijin untuk duduk disebelah saya, "yea, thats ok" kata saya.lalu kamipun melanjutkan pembicaraan sepanjang perjalanan, sesampainya ditempat tujuan, yang kebetulan sama, dia bilang "Im hoping to see u again Miss Putri" , "Me too, why not?"
jawab saya.
Then he said "Have a good day, nice to meet u, sweet heart!"
"U too, take care!bye Menios!"
.::image is taken from google::.
Subscribe to:
Posts (Atom)